Sejarah Desa Petiga ini disusun hanya bersumber dari inormasi orang – orang tua yang juga sebagaian besar berupa cerota . Jadi mengenai Sejarah Desa Petiga menurut Cerita dari Para tetua/Penglingsir dan generasi ke generasi dan juga dari Petikan Prasasti serta lontar Babad Marga , bahwa pada Jaman Dahulu Desa Petiga Petigaterdiri dari beberapa Banjar yaitu :
- Banjar Pekarangan yang terdiri darai 45 KK
- Banjar Gong yang terdiri dari 45 KK
- Banjar Batan Wani yang terdiri darai 27 KK
- Banjar Salak
- Banjar Uma Busah
- Banjar Pengrisakan
Dari cerita tersebut bahwa pada jaman itu terjadi perebutan Wilayah Kekuasaan antara kerajaan – kerajaan di Bali , Khususnya Kerajaan Mengwi , Kerajaan Belayu , Kerajaan Tabanan, Kerajaan Marga yang mengakibatkan terjadinyan pengungsian secara besara – besaran di Daerah Bali .
Khusus Pengungsian yang terjadi di Daerah Desa Petiga mrngakibatkan beberapa banjar tersebut diatas lokasinya bergeser kea rah barata dari lokasi sekarang yaitu : Banjar Uma Busah , akibat pergeseran tersebut diatas di kelompokan menjadi 3 ( tiga ) bagian atau di Pah tiga , inilah kemudian nama Desa diambil yaitu Pah – Tiga menjadi Petiga ,Pah tiga yang dimaksud adalah dari banjar – banjar tersebut adalah ;
- Banjar Pekarangan yang lokasinya dipindah kan ke sekitar Pura Semingan yang kemudian menjadi Banjar Semingan
- Banjar Gong di geser ke subak Belanban yang kemudian di beri nama banjar Belanban
- Banjar Batan wani lokasinya di geser agak ke tenggara dan kemudian di beri nama Banjar Petiga Kangin
- Serta beberapa bagian dari ketiga banjar tersebut diatas digeser ke bagian barat daya yaitu suatu tempat yang merupakan Huatan Gelagah sampai saat skarang tempat tersebut di beri nama Banjar Gelagah .
Demikian Sekelumit tentang sejarah Desa Petiga yang dipetik dari sumber beberapa cerita